Jawa Timur memiliki potensi komoditi kopi yang cukup penting dalam rangka menggerakkan perekonomian regional dan pendapatan masyarakat. Pontensi tersebut dapat terwujud pada hakekatnya dimulai dari mekarnya bunga kopi untuk tumbuh menjadi biji kopi yang bernilai ekonomi.
Mereka para tokoh dan insan perkopian berikhtiar tanpa lelah guna mengejar janji bunga kopi,Jawa Timur telah membuktikan janji bunga kopi dengan jenis kopi Arabika dan Robustanya. Maka tak heran nama java coffe specialty Arabika dan Dampit fine coffe Robusta begitu lekat di lidah penikmat kopi dunia.
Namun kejayaan itu takkan pernah bertahan bilamana insan perkopian enggan bersatu mengangkat harkat martabat kopi, bersyukurlah kekompakan berbagai institusi dan petani kopi telah membuahkan hasil fenomenal. selain sukses mendongkrak mutu petani jawa timur ke grade 1 sehingga layak ekspor, raihan sertifikat Indikasi Geografis kawasan Ijen-Raung juga patut di banggakan. Namun perjuangan tak pernah selesai selamanya hayat dikandung badan.
Pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia (Puslitkoka) di Jember, merupakan lembaga yang berwenang melakukan penelitian dan pengembangan komoditas kopi-kakao secara nasional. Puslitkoka didirikan 1 januari 1911 dengan nama Besoekisch proefstation. Tahun 2014, lembaga non profit yang didirikan oleh belanda ini telah berusia 103 tahun. Peran dan kiprah puslitkoka sudah sangat banyak, baik itu di dalam negeri maupun di dunia internasional.
Khusus untuk pengembangan dan penelitian kopi, tahun 2014 didirikan balai penelitian kopi. Tujuan pendirian Balai ini adalah agar kopi dan juga kakao. Dengan lebih spesifik diharapkan hasil-hasil penelitiannya lebih inovatif . peneliti kopi lebih focus dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Tidak seperti sebelumnya, menjadi peneliti ‘banci’, karena harus meneliti Sumber daya manusia di masing-masing balai sebanyak 20 orang. Terdiri dari para peneliti, tenaga administrasi, kepala balai dan direktur. Untuk peneliti, di Balai Penelitian kopi ada 15 jumlah itu perlu ditingkatkan. Idealnya untuk satu komoditi, jumlah penelitinya sekitar 60 orang.
Target Jawa Timur tahun 2015 adalah 60 Ton untuk produksi kopi, Pemerintah Jawa Timur terus berupaya bagaimana target di angka 60 ton tersebut bis terpenuhi mengingat tahun 2014 target tersebuat hanya tembus 50.750 ton , dengan target yang cukup tinggi pemerintah harus meningkat gairah para petani Kopi agar bisa berpacu untuk meningkatkan produksinya.
Dengan mengadakan Festival – Festival Kopi Seperti di Banyuwangi Festival Ngopi Sepuluh Ewu,Pada Oktober lalu,dan juga dalam Expo Koperasi dan UMKM 2015,bertempat di Outdoor di Gedung Grand City Convex Surabaya Dinas Koperasi dan UMKM Jatim juga menggelar Festival Kopi. Festival Kopi digelar sebagai perwujudan kepedulian Dinkop dan UMKM Jatim pada pelaku usaha UMKM di bidang kopi.
Ir. I Made Sukartha, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur.mengatakan Banyaknya Faritas kopi di Jawa Timur dianggap sebagai peluang bagus untuk meningkatkan nilai ekspor, terlebih pasar kopi saat ini terbilang menjanjikan.
Festival kopi diikuti oleh 16 pelaku usaha UMKM bidang kopi di Jawa Timur, menawarkan berbagai jenis kopi, baik robusta maupun arabica dari berbagai daerah seperti Tuban, Pasuruan, Pandaan, Situbondo, dan Pandaan, yang dikemas menarik menunjukkan, pelaku usaha UMKM bidang kopi telah mampu bersaing dengan produk lokal maupun internasional. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, mereka berani memasang target transaksi yang cukup tinggi, hingga 50 persen dibandingkan transaksi bulanan.
Salah satu peserta Festival, Pelaku UMKM Kopi, mengatakan dari Festival Kopi ini diharapkan dapat mengangkat kembali nama besar kopi Jawa yang sudah terkenal di dunia. Sekaligus mendorong koperasi dan umkm produsen kopi agar terus meningkatkan produksi dan kualitasnya dengan semakin banyaknya pemain kopi di pasar global
Festival Kopi Jawa Timur 2015 merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur disamping untuk mengangkat keuanggulan Kopi Jawa juga untuk mendorong Koperasi dan UMKM produsen Kopi meningkatkan kapasitasnya, karena market share baik didalam maupun luar negeri masih prospektif.
Melalui FESTIVAL KOPI JAWA TIMUR 2015, diharapkan Koperasi dan UMKM Produsen Kopi dapat menampilkan produk-produk terbaiknya yang senantiasa dinantikan oleh para pengusaha, sekaligus mengangkat citra kopi Jawa yang sudah terkenal.(Sidik nusantara)