Dikhawatirkan Keuangan Daerah dan Pendidikan Akan Banyak Dikorupsi

Koordinator Divisi Investigasi dan Publikasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama L. Langkun menyebut ada lima sektor yang menjadi langganan kasus korupsi terbanyak di Indonesia di 2015. Sektor itu adalah keuangan daerah, pendidikan, transportasi, sosial kemasyarakatan, dan kesehatan. "Ini adalah bidang-bidang yang proses penyidikannya tinggi," kata Tama di sela memberikan pelatihan antikorupsi di Kantor Pusat Dompet Dhuafa, Tangerang Selatan, Rabu (30/3).

Keuangan daerah dan pendidikan merupakan dua sektor yang relatif stabil dalam menduduki posisi tersebut. Kondisi ini dinilainya sangat mengkhawatirkan. Data ICW menunjukkan, penyidikan kasus korupsi sepanjang tahun 2015 di sektor keuangan daerah mencapai 105 kasus dengan kerugian mencapai Rp 385,5 miliar.

Tingginya kasus korupsi di sektor keuangan daerah menunjukkan fungsi pengawasan dalam sistem otonomi daerah kurang berjalan dengan baik. "Lebih kuat fungsi law enforcement-nya ketimbang fungsi-fungsi pencegahan. Ini yang menjadi kritik di daerah," kata dia.

Sementara di sektor pendidikan, sepanjang 2015 ditemukan 71 kasus, dengan kerugian senilai Rp 185 miliar. Tingginya korupsi di pendidikan diduga karena anggaran di sektor ini sangat besar, mencapai 20 persen dari total APBN. Padahal, pada umumnya di negara berkembang korupsi ada di infrastruktur dan pembangunan, karena negara berkembang adalah negara yang sedang tumbuh. "Tapi di kita korupsi tinggi, tapi sektor pendidikan juga tinggi," kata Tama.

ICW berharap inspektorat dapat memaksimalkan perannya sehingga korupsi keuangan daerah bisa diminimalisasi. Ini juga perlu didukung dengan peningkatan fungsi audit baik yang dilakukan oleh BPKP maupun BPKD. (Sumber: nasional.republika.co.id)