Pembangunan di Jatim Harus Dilandasi Etika dan Moral

Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan upaya pembangunan di Indonesia khususnya di Jawa Timur harus dilandasi dengan etika dan moralitas. Negara-negara besar seperti Cina, Korea Selatan, Jepang dan India tetap menjaga menjaga hal tersebut. “Indonesia tentunya juga harus meletakkan moralitas sebagai bagian pembangunan. Salah satunya tidak serta merta menggunakan teknologi di berbagai hal. Sapaan dan sentuhan itu juga perlu dilakukan dalam kehidupan,” jelas Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/4/2016).

Menurut Pak De Karwo, sapaan akrabnya,  kemajuan pemerintahan yang didukung dengan penggunaan teknologi digital tidak boleh mengurangi atau menghilangkan kultur asli Indonesia. Terkadang teknologi menghilangkan nilai manusiawi, karena orang tidak bisa bertemu dengan orang. Karena itu tetap harus ada pembatasan dalam penggunaan teknologi digital.

Masih menurut Gubernur Jatim, teknologi digital menjadi bagian penting dalam memberikan pelayanan kepada publik, karena sebagian besar menggunakan media digital. Meskipun penting, kultur asli Indonesia yang biasa suka menyapa dan berdialog dengan sesama manusia tidak boleh dihilangkan. ”Teknologi digital merupakan alat dalam rangka mempercepat proses, sedangkan kultur asli Indonesia dengan menyentuh hati dan perasaan. Ini tidak boleh dihilangkan,” kata Pakde Karwo.

Pentingnya untuk tetap mengutamakan etika dan moral meskipun semua menggunakan peralatan canggih, ditegaskannya terkait dengan pelantikan para pejabat eselon II dan III  di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/4/2016). Pelantikan tersebut merupakan bagian dari mutasi eselon II, III dan IV yang jumlahnya lebih dari 160 orang.

Untuk ejabat eselon II yang dimutasi hanya ada dua, yaitu Lies Idawati yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Sumber Daya Alam (SDA) Setdaprov Jatim, kini menjadi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Pemprov Jatim. Sedangkan Sri Widayati sebagai Wakil Direktur Penunjang Pelayanan pada RSU dr Saiful Anwar Malang. Sementara untuk pejabat eselon III yang dimutasi sebanyak 65 dan eselon IV sebanyak 100 pejabat.